Memilih Provider di Tanah Suci- Selama ini, umumnya para jamaah haji dan umrah hanya mempersiapkan masalah fisik, pakaian, dan keperluan lainnya jika akan berangkat ke Tanah Suci. Jarang sekali ada jamaah yang memikirkan masalah komunikasi dengan keluarga dan sahabat ketika sudah berada di sana.
Padahal untuk jamaah yang baru saja akan berangkat ke Tanah Suci, tentu sangat penting mendapatkan pengetahuan mengenai provider apa yang akan digunakan selama di sana nantinya. Apakah menggunakan provider lokal atau provider Arab Saudi.
jamaah harus berhati-hati dalam menggunakan layanan ponsel selama di Arab. Ini agar jangan sampai terjadi lonjakan tagihan telepon untuk kartu pascabayar begitu kembali ke Indonesia.
Sebab, pernah kejadian beberapa jamaah umrah atau haji Indonesia yang menggunakan kartu pascabayar harus melunasi tagihan pulsa sebesar Rp 25 juta. Tagihan ini dilayangkan perusahaan provider atas pemakaian pulsa dan GPRS sepulang jamaah dari Tanah Suci. Padahal jamaah tersebut merasa tidak pernah menggunakannya.
Biasanya, budget jamaah Indonesia untuk komunikasi tidak besar. Misalnya dari 50-100 real uang jamaah alokasi untuk komunikasi hanya sekitar 20 real saja. Karena itu harus berhemat.
Menggunakan provider lokal Arab Saudi, tentu ada kelebihan dan kekuranganya. Kelebihannya, jika komunikasi banyak dengan lingkungan Arab Saudi, maka menggunakan provider lokal akan lebih murah dan mudah. Kekurangannya, jika berkomunikasi dengan orang di Indonesia tentu akan lebih mahal. Jamaah juga biasanya akan kehilangan kontak dengan koleganya di Indonesia.
Tapi Kalau komunikasi lebih banyak dengan saudara di Tanah Air, maka disarankan menggunakan provider Indonesia, dengan pertimbangan bakal lebih murah.
Selain sebagai alat komunkasi, ponsel dan pulsanya, kata dia, juga bisa digunakan untuk alat doa. Di mana jamaah bisa menelepon atau SMS keluarganya minta didoakan tentang hal apa.
Padahal untuk jamaah yang baru saja akan berangkat ke Tanah Suci, tentu sangat penting mendapatkan pengetahuan mengenai provider apa yang akan digunakan selama di sana nantinya. Apakah menggunakan provider lokal atau provider Arab Saudi.
jamaah harus berhati-hati dalam menggunakan layanan ponsel selama di Arab. Ini agar jangan sampai terjadi lonjakan tagihan telepon untuk kartu pascabayar begitu kembali ke Indonesia.
Sebab, pernah kejadian beberapa jamaah umrah atau haji Indonesia yang menggunakan kartu pascabayar harus melunasi tagihan pulsa sebesar Rp 25 juta. Tagihan ini dilayangkan perusahaan provider atas pemakaian pulsa dan GPRS sepulang jamaah dari Tanah Suci. Padahal jamaah tersebut merasa tidak pernah menggunakannya.
Tips Memilih Provider di Tanah Suci
Jamaah bisa menggunakan nomor lokal Arab Saudi yang prabayar. Sehingga jamaah bisa membatasi penggunaan pulsa untuk telepon, sms, chating atau layanan blackbrry.Sehingga tidak akan ada tagihan yang tak terduga dari pihak provider
Biasanya, budget jamaah Indonesia untuk komunikasi tidak besar. Misalnya dari 50-100 real uang jamaah alokasi untuk komunikasi hanya sekitar 20 real saja. Karena itu harus berhemat.
Menggunakan provider lokal Arab Saudi, tentu ada kelebihan dan kekuranganya. Kelebihannya, jika komunikasi banyak dengan lingkungan Arab Saudi, maka menggunakan provider lokal akan lebih murah dan mudah. Kekurangannya, jika berkomunikasi dengan orang di Indonesia tentu akan lebih mahal. Jamaah juga biasanya akan kehilangan kontak dengan koleganya di Indonesia.
Tapi Kalau komunikasi lebih banyak dengan saudara di Tanah Air, maka disarankan menggunakan provider Indonesia, dengan pertimbangan bakal lebih murah.
Selain sebagai alat komunkasi, ponsel dan pulsanya, kata dia, juga bisa digunakan untuk alat doa. Di mana jamaah bisa menelepon atau SMS keluarganya minta didoakan tentang hal apa.
Jika jamaah masih menggunakan provider Indonesia, pihak keluarga bisa mengirimkan pulsa dari Tanah Air atau membawa voucher ke Arab. Demikianlah tips memilih provider di tanah suci semoga bermanfaat.